PAMEKASAN. Pilarpos.id – Pembagunan jembatan yang ada di Dusun Tengah, Desa Klampar, Kecamatan Proppo Pamekasan menjadi pertanyaan warga sekitar karena pembangunan tersebut diduga dikerjakan asal-asalan oleh pelaksana.
Pantauan di lapangan pekerjaan tersebut tidak memasang papan informasi memebuat masyarakat bingung untuk mengetahui asal dari pekerjaan tersebut sehingga menimbulkan asumsi tidak sedap di masyarakat.
Pembangunan dengan volume lebar 3 Meter dengan panjang 10 meter Diduga memakai batu sertu (Batau Kombung) dibagian pondasi jembatatan besar kemungkinan untuk meraup keuntungan yang fantastis bagi pelaksana lapangan.
Tidak hanya itu, Batu sertu yang terpasang di beberapa titik jembatan pelekatnya memakai campuran yakni pasir di campur dengan sertu/pasir lokal.
Salahsatu pelaksana lapangan yang disebut HB mengatakan kepada awak media bahwa pekerjaan pembagunan jembatan tersebut milik Kepala Desa Kalampar.
“Milik Kepala Desa klampar pekerjaan ini saya hanya pekerja disini,” kata pelaksana lapangan.
Pekerjaan pembagunan jembatan tersebut menjadi kesan tidak baik bagi warga setempat karena batu yang di pasang adalah batu sertu sehingga masyarakat berasumsi pekerjaan tersebut tidak akan tahan lama dan kualitasnya sangat jelek.
Warga setempat inisial M mengatakan kepada wartawan, Bahwa jembatan tersebut akan cepat rusak, dan cepat ambruk, dikarenakan matrialnya yang di pasang batu sertu bukan batu keras yang memenuhi standart konstruksi untuk podasi jembatan.
“Kalau jembatan seperti itu, Tidak akan lama dinikmati oleh warga sekitar karena matrealnya hanya batu sertu bukan batu keras atau standart,” Ungkap warga sekitar proyek.
Masih kata M,”Saya melihat sendiri mas, Pada saat pemasagan batu pondasi dan disisi kanan kirinya batu sertu semua Pasti tidak akan kuat dan tidak akan bertahan lama jembatan itu”, imbuhmya.
Kepala Desa Kalampar saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp menyampaikan apa kok semaunya ditanyakan (Apah Mak kabbi etanyaakin).” Ucap kepala Desa Kalampar melalui pesan suara.
Masyarakat menyaksikan sendiri terhadap matreal yang dipasang pada pembangunan jembatan yang ada di Dusunnya.
Minimnya pengawasan dari Dinas dan Konsultan memebuat pelaksanaan lapangan seenaknya melakukan pekerjaan tanpa mengedepankan kualitas pekerjaan. Sehingga pekerjaan jembatan di Desa Kalampar menjadi buah bibir warga sekitar.
Kepada badan pemeriksa keuangan (BPK) Kabupaten Pamekasa untuk segera melakukan tindakan tegas mengingat pekerjaan tersebut kualitasnya sangat jelek dan segera melakukan pemanggilan terhadap pelaksana nakal.