SorotanSosial

30 Jiwa Harus Mengungsi Tertimpa Tanah Gerak Di Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek.

Avatar photo
×

30 Jiwa Harus Mengungsi Tertimpa Tanah Gerak Di Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek.

Sebarkan artikel ini

Tenggalek, Pilarpos.id -Tim gabungan ketika bergotong royong membersihkan material tanah longsor yang menutup jalur utama Pule-Panggul kemarin. (BPBD TRENGGALEK).

Sebagian masyarakat di Desa Joho, Kecamatan Pule, bakal klisikan tidur ketika hujan turun. Pasalnya, sebagian masyarakat di desa tersebut dihantui dengan bencana tanah gerak yang bisa setiap saat datang.

Buktinya, kemarin (16/2), sedikitnya ada tujuh keluarga di wilayah desa tersebut terdampak tanah gerak. Bencana itu mulai muncul sejak Rabu (15/2) setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat mulai Selasa (14/2). “Berdasarkan kegiatan tanggap darurat yang kami lakukan, hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari mengakibatkan tanah gerak dengan luas sekitar 5 hektare. Berlokasi di RT 024 dan RT 025 di Dusun Weru, Desa Joho,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, St. Triadi Atmono.

BACA JUGA :  Tergerus Air, Tembok Rumah Warga Tlogosari Ambrol

Dia melanjutkan, tercatat ada tujuh kepala keluarga dengan jumlah total anggota keluarga 30 jiwa yang terdampak. Dari jumlah anggota terdampak tersebut, tiga di antaranya harus mengungsi, terutama warga yang sudah usia lanjut. Sebab, diketahui mereka berumur sekitar 50, 70, dan 80 tahun. Mereka mengungsi ke rumah sanak saudara yang lebih aman. Selain itu, tanah gerak tersebut juga mengakibatkan kerusakan mulai dari putusnya kabel listrik antarrumah, dinding dan lantai rumah, hingga retakan pada akses jalan menuju permukiman warga. “Kami bersama perangkat desa mendatangi dan mengimbau warga agar selalu waspada, terutama saat turun hujan dengan intensitas tinggi,” katanya.

BACA JUGA :  Bupati Situbondo Minta Dukungan Masyarakat Dan Semua Pihak, Dalam Gelar Sosialisasi Pembangunan Tahun 2023

Selain tanah gerak, bencana tanah longsor juga terjadi di wilayah Kecamatan Pule lainnya. Itu seperti yang terlihat di RT 33, Dusun Karangrejo, Desa Sidomulyo, terjadi longsor yang menutup jalur utama Panggul-Pule. Hal itu terjadi karena hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu kemarin mengakibatkan tebing dengan lebar sekitar 8 meter dan tinggi 10 meter longsor di bahu jalan. Dengan kondisi tersebut, petugas gabungan langsung melakukan pembersihan agar jalur bisa dilewati. Namun, dalam proses tersebut, petugas harus berhati-hati lantaran hujan masih mengguyur dan sering terjadi longsor dengan skala kecil.

BACA JUGA :  Sebut Siapkan Dana Insentif Bagi Kader Posyandu dan Ketua Rt

Tidak cukup sampai di situ, tanah gerak juga terjadi di wilayah Desa Joho, Kecamatan Pule. Ada dua titik di wilayah desa tersebut yang terdampak tanah gerak, yaitu di RT 24, 25/RW 07, Dusun Weru yang terdampak longsor. Akibatnya, dapur rumah Ipin di RT 25 roboh. Selain itu, tanah gerak juga mengancam delapan rumah di area tersebut roboh. “Pembersihan telah kami lakukan sejak pagi, sebab diusahakan setidaknya kendaraan roda dua bisa melintas, dan semoga saja tidak terjadi longsor susulan,” jelas Triadi.

 

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks