BeritaPolitikSorotan

Menolak Keras Masjid Agung Asy Syuhada Dijadikan Tempat Partai Politik, Forum NGO Lakukan Aksi Turun Jalan

Avatar photo
×

Menolak Keras Masjid Agung Asy Syuhada Dijadikan Tempat Partai Politik, Forum NGO Lakukan Aksi Turun Jalan

Sebarkan artikel ini

Keterangan Foto; Forum NGO Madura saat lakukan Aksi turun jalan

PAMEKASAN, Pilarpos.id – Forum Non-Government Organization (NGO) Madura bersama beberapa jemaah shalat Jum’at lakukan aksi turun jalan. Tepatnya di sebelah barat Monomen Arek Lancor, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Jum’at 03/03/2023.

Pasalnya, Aksi turun jalan tersebut dilakukan untuk menolak Sahabudin menjabat ketua takmir serta menolak keras tentang Masjid Agung Asy Syuhada yang di jadikan tempat partai politik.

BACA JUGA :  Perkara Sengketa Tanah, Penyidik :Objek Perkaranya Dugaan Pemalsuan SPPT 2016

Hal itu diungkapkan oleh korlap aksi Zaini Wer Wer selaku presiden NGO Madura. dalam aksinya, pria yang akrab disapa Zaini ini menyampaikan aspirasinya di depan jamaah jumat bahwa dirinya tidak setuju bila masjid agung Asy Syuhada tersebut milik salah satu partai. Sebab kata dia masjid adalah milik umat islam. Untuk itu kata dia, pihaknya menolak dengan adanya Sahibudin sebagai ketua takmir masjid yang baru dari unsur partai politik.

“Kita tegaskan hari ini kita betul betul menolak biarkan masjid ini menjadi milik umat islam bukan milik partai. Dan biarkan masjid ini tetap berdiri pada netralitasnya jangan sampai masjid ini dijadikan alat oleh suatu partai untuk meraih suatu kekuasaan semata,” ujar Zaini dalam orasinya.

Keterangan Foto: Forum NGO Madura saat lakukan Aksi turun jalan

Menurutnya, masjid agung Asy Syuhada adalah milik seluruh umat islam yang ada di Kabupaten Pamekasan, tanpa embel embel golongan dan kepentingan politik apapun.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kewaspadaan Jelang Idul Fitri 1445 H KA KPLP Lapas I Madiun Beri Pengarahan Kepada Jajaran Pengamanan

“Sahibudin telah mendapatkan catatan buruk di beberapa instansi yang dia komando sebelumnya. Dan ingat sampai detik ini Sahibudin masih menjadi ketua dewan pendidikan juga pernah jadi plt Koni dan itu semua catatanya buruk,” bebernya.

“Karena terlibat dan melibatkan diri di dalam unsur kepentingan politik dan ingat masjid Asy Syuhada adalah masjid raya bukan milik satu partai politik dan jauhkan asy syuhada dari anasir anasir politik dari orang yang mempunyai kepentingan dalam politik,” pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks