SAMPANG, Pilarpos.id – Terdakwa kasus pembunuhan, Matdeh Bin Norkasan (74) disinyalir dipulangkan ke rumahnya oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Minggu (20/08/2023).
Dilansir dari media online Trankonmasinews.com, Berawal dari laporan salah satu warga bahwa Matdeh Bin Norkasan Terdakwa kasus pembunuhan Razak warga Masaran Banyuates yang dikubur di bukit Ketapang Timur. Pada saat di Rutan Sampang Matdeh menderita sakit dan dirawat di RSUD Mohammad Zyn, Kabupaten Sampang, dan secara tiba-tiba diduga dipulangkan ke rumahnya di Ketapang Timur.
Sedangkan awak media pilarpos.id mencoba menelusuri ke RSUD Mohammad Zyn dan pelayanan IGD Sampang, salah seorang petugas kesehatan membenarkan bahwa Matdeh dirawat di ruangan Sakura.
Setelah itu, awak media langsung bergegas mengunjungi ruangan Sakura dan ditemui oleh salah satu karyawan. Ia pun membenarkan bahwa Matdeh dirawat di Sakura, akan tetapi sudah dibawa pulang.
“Benar mas Matdeh dirawat di sini selama sekitar 5 hari tapi sudah pulang yang menjemput dari rumah (pihak keluarga), tapi gak tau pulang kerumahnya apa ke lapas (rutan) kita tidak tau,” kata Karyawan RSUD. Jum’at malam (18/08/2023).
Sementara menurut Humas RSUD dr. Mohammad Zyn Kabupaten Sampang dr. Wiwin Yuli Triana saat dikonfirmasi media ini membenarkan bahwa memang dirawat di RSUD dr. Mohammad Zyn. Akan tetapi sudah di pulangkan dan untuk perawatannya bisa dilanjutkan diluar rumah sakit karena kondisinya sudah membaik.
“Iya mas sudah dipulangkan. Perawatannya bisa dilanjutkan diluar rumah sakit, kondisinya lebih baik dan bisa melanjutkan perawatan dengan rawat jalan,” ungkap dr. Wiwin Yuli Triana saat dikonfirmasi media ini melalui via WhatsAppnya. Minggu, (20/08/2023).
Sementara itu Syaiful Rahman, Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Sampang membenarkan, bahwa atas nama Matdeh Bin Norkasan ada di rutan Sampang titipan dari Kejaksaan Negeri Sampang.
“Iya benar mas atas nama Matdeh adalah tahanan titipan dari Kejari Sampang. Pada tanggal 13 Agustus 2023 mengalami sakit, karena kondisinya lemah saya telepon pihak Kejari Sampang,” kata Syaiful yang akrab disapa Pak Fiun.
Lebih lanjut, pria berpenampilan kumis tebal yang akrab disapa Fiun itu menjelaskan bahwa keadaannya sakitnya parah hingga tidak sadarkan diri. Maka kata dia, dokter Rutan Sampang menyarankan agar dirawat di RSUD Mohammad Zyn Sampang, karena statusnya bukan narapidana itu titipan Kejari Sampang.
“Maka saya buatkan surat serah terima, berarti itu sudah lepas dari rutan mas itu sudah menjadi wewenang Kejari Sampang. Silahkan hubungi langsung pihak Kejaksaan,” terangnya.
Saat dikonfirmasi keberadaan terdakwa Matdeh Bin Norkasan ada di rutan atau tidak? Fiun menjawab bahwa sampai saat ini belum kembali ke Rutan Sampang.
“Sampai sekarang belum kembali lek. Kan sudah Rutan serahkan ke pihak penahan. Apa katanya yang nahan. Beda kalau sudah Inkrah atau statusnya sudah Narapidana. Itu tahanan bukan Narapidana. Pihak penahan Kejaksaan Negeri Sampang,” paparnya.
Menanggapi hal itu, praktisi hukum, Jalaluddin Al Aziz mengatakan, cara memulangkan terdakwah ke rumahnya itu tidak benar walaupun dengan alasan sakit.
“Kalau memang sakit, ya dirawat di rumah sakit dan diawasi oleh Kejaksaan. Bukan malah dibawa pulang, apalagi itu adalah terdakwa kasus pembunuhan. Lukas Enembe saja pelaku korupsi tidak dipulangkan ke rumahnya,” ujarnya.
Menurutnya, urusan hukum jangan dibuat mainan. Jangan bikin hukum carut marut seperti ini, malu sama daerah lain. Ia berharap agar ada pembenahan agar penegakan hukum di Sampang bisa lebih baik.
“Ini harus ada pembenahan agar penegakan hukum di wilayah Sampang menjadi lebih baik,” harapnya.
Sementara itu Budi Hartono, Kajari Sampang saat dikonfirmasi oleh salah satu awak media dan disinggung permasalahan tersebut. Melalui pesan What’s App-nya, ia hanya membalas, “Tar ya mas,” tulisnya.
Tidak berhenti disitu dan perlu diketahui, bahwa sampai berita ini dimuat media ini mencoba mengkonfirmasi Dhoni, Kasi Pidum Kejari Sampang melalui telepon selulernya ditelfon berkali-kali tidak di angkat padahal dalam keadaan aktif. Sedangkan melalui via WhatsAppnya juga belum ada balasan. (Bersambung)