Pembangunan Proyek

Pembangunan Peningkatan Drainase Di Jalan Nasional Glenmore Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi

Avatar photo
×

Pembangunan Peningkatan Drainase Di Jalan Nasional Glenmore Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi

Sebarkan artikel ini

 

Banyuwangi, Pilarpos id – Mirisnya pengerjaan proyek pembangunan peningkatan jenis drainase di Jln Nasional Glenmore yang tak lain milik Dinas PUPR yang statusnya Swakelola kode 074 Banyuwangi Selatan menjadi perbincangan warga Glenmore karena diduga asal garap. Jum’at (25/8/2023).

Menurut warga yang tidak mau dipublikasikan namanya menyampaikan asal garap lantaran beberapa faktor.

“Proyek ini kok sedikit masang semennya, masak warna campuran kecoklatan masih dipaksa dipasang, coba dilihat saja mas, biar sampean ngerti jelas kondisinya.” Ucap salah satu pemilik warung lesehan.

Mengetahui keluhan warga itu, awak media datangi titik dimana proyek tersebut dikerjakan.

BACA JUGA :  Tak Bertahan Lama, Proyek Saluran di Desa Kodak Sampang Baru Selesai Satu Bulan Sudah Rusak

Namun dari hasil pantauan awak media, kondisi material jenis pasir bercampur tanah dan batu dengan jenis batu gunung justru keadaannya masih kotor.

Selain itu, ketika awak media menanyakan terkait campuran yang masih berwarna kecoklatan terhadap pekerja yang pada saat itu sedang melakukan pemasangan di tempat yang tertutup yakni di bawah warung lesehan, pekerja tersebut menyampaikan tidak tahu.

“Tidak tahu saya mas, mungkin karena pasirnya,” tuturnya dengan singkat kepada awak media

Sementara itu Gaguk yang mengaku sebagai pelaksana proyek tersebut saat ditanya terkait kualitas material dan kondisi campuran menyampaikan bahwa pihaknya tidak tahu karena tidak pernah turun lapangan.

BACA JUGA :  Diduga Terjadi Penipuan dan Penggelapan, Pihak Korban Melaporkan ke Pihak Aparat Penegak Hukum

“Tidak tahu saya mas, saya tidak pernah di lapangan, coba nanti tak cek, kalau saya tidak sebagai apa-apa di proyek itu, saya pelaksanaannya.” Jelasnya

Dalam hal tersebut, ketika status proyek itu adalah program swakelola, sesuai dengan regulasi Perpres nomer 16 tahun 2018 mestinya diikuti dengan sistem padat karya tunai, dengan melibatkan unsur masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja. Karena tidak lain untuk pemulihan ekonomi.

BACA JUGA :  Tanpa Prasasti Proyek, Saluran Drainase di Desa Dulang Torjun Rusak Parah

Sementara itu, diketahui saat di lapangan, para pekerja justru berasal dari luar wilayah kecamatan Glenmore, hal demikian dibenarkan oleh salah satu warga desa Glenmore pemilik warung lesehan. “Kalau orang-orang yang bekerja bukan orang sini mas.” Ucap dia

Sementara, beberapa pekerjaan yang tidak menyebutkan namanya membenarkan bahwa dia warga luar Glenmore. “Saya orang Desa pedotan pak,” kata pekerja yang mengaku sebagai warga kecamatan Bangorejo

Hingga pemberitaan ini tayang, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Moerwanto Setiadi belum dapat dikonfirmasi. (tim)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks