Berita Terbaru

Nilai Anggaran Ratusan Juta Rupiah, Hasil Proyek Bangunan Tersier Terkesan Semrawut

Avatar photo
×

Nilai Anggaran Ratusan Juta Rupiah, Hasil Proyek Bangunan Tersier Terkesan Semrawut

Sebarkan artikel ini

 

Banyuwangi, Pilarpos.id – Proyek pembangunan jaringan irigasi tersier didusun gembolo, desa purwodadi, kecamatan gambiran sangat memperihatinkan dan terlihat dengan jelas asal jadi bahkan semerawut.

Proyek dengan mengunakan anggaran negara bersumber dari APBD tahun 2023 dengan kontrak senilai Rp 185.337.500.00-, untuk kegiatan pembangunan jaringan irigasi tersier dengan pelaksana kegiatan dari CV Permata Abadi tersebut kini mulai di keluhkan warg penerima manfaat. Pasalnya, menurut keterangan warga dusun gembolo justru asal cetak dan asal jadi. Rabu (11/10/2023)

“Secara mutu saya memang tidak mengerti entah itu baik atau tidak, namun bagunan tersebut kurang mendapat pengawasan dari pihak dinas, dimana kondisi ataupun hasilnya sangat memperihatinkan. Dari hasil bagunan yang masih belum di Aci mudah rontok bak tidak mengunakan semen,”beber Sprd

BACA JUGA :  Vertigo: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Sprd menambahkan” dengan hasil seperti ini kira-kira apakah bisa bertahan lama, sedangkan bagunan ini nantinya akan menjadi salah satu sarana penunjang lancarnya pertanian, semisal hnya sekedar kejar target selesai jelas penerima manfaat yang di rugikan,” terangnya pada awak media

Selain mutu yang di dug sangat jauh dari tafsir layak terpantau di lokasi proyek bahwa material pasir yang digunakan berupa Pasir Padas (SirDas).

Bahkan dalam beberapa hari giat di lokasi proyek, awak media sama sekali tidak bisa bertemu dengan pihak yang bersangkutan.

Sontak hal tersebut mendapat kecaman dari dari aktifis lingkungan hidup. Menurutnya” jika hl tersebut terjadi di puluhan proyek yang mengunakan uang rakyat, sudah bisa di pastikan kabupaten tidak akan pernah memiliki grafik laporan selesai dengan toreha nilai baik.

BACA JUGA :  Kejutan Natal Satgas 330 Tri Darma Terus Berlanjut, Giliran Santa Claus Pos Titigi Gelar Aksi Berbagi

“jika dari pihak dinas pertanian dan pangan, tidak pernah ada pengawasan ke lapangan, namun yang bisa ditemui hanya pekerja, yang tidak bisa memberi keterangan apapun, apa yang mereka kerjakan. Apakah memang ini sistem dari sebuah lingkaran simbiosis mutualisme versi orang berdasi,” kecam Rofik Asmi

Bahkan Rofik dengan tegas meminta pihak dinas agar tidak asal menerima laporan MC 100 dan mencairkan termin anggaran, sementara hasil dari mutu nya tidak karuan.

” pasir diduga kuat tidak sesuai dengan Spesifikasi, melihat kwalitas bahan yang digunakan ada indikasi pengurangan kwalitas, dan terlihat jelas dari bahan adukan kurang bahan semen, dan dikerjakan secara asal asalan, dan ini dapat menimbulkan kerugian negara, peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam ini, sebagai bentuk kontrol dan kewajiban petugas pengawas dari Dinas lah agar ada pencegahan serta antisipasi terjadinya pencurian dengan cara mengurangi kwalitas bahan. Dan yang terpenting ialah, jangan cairkan anggaran Tahap akhir dari nilai kontrak tersebut.”jelas Rofiq dengan nada geram

BACA JUGA :  Bekerjasama Dengan Bank BNI Cabang Pamekasan, KJJT Sukses Gelar Peresmian

Sangat disayangkan jika dengan anggaran sebesar itu dikerjakan dengan menggunakan bahan yang kwalitasnya tidak sesuai speck.

“harapan kami ada pertanggung jawaban pengawas dari Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten Banyuwangi dan dengan tegas lakukan uji kuwalitas,” tutup SPRD warga dusun Gumbolo (tim)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks