SAMPANG, Pilarpos.id – Proyek pekerjaan pembangunan saluran di Dusun Pangrenduh, Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak bertahan lama. Pasalnya, proyek yang disinyalir bersumber dari dana desa (DD) TA 2023 yang baru rampung dikerjakan sekitar satu bulan yang lalu (belum seumur jagung). Akan tetapi saat ini kondisinya sudah rusak. Rabu (08/11/2023).
Menurut pantauan media ini saat monitoring ke lokasi pada Selasa (07/11/2023), terlihat bangunan itu banyak ditemukan keretakan di sejumlah titik. Keretakan itu mulai dari atas sampai ke struktur bagian bawah.
Selain itu, pelaksana proyek saluran tersebut diduga mengabaikan kewajiban pemasangan papan informasi/prasasti. Sebab, dilokasi pekerjaan tidak terlihat prasasti proyek. Sehingga dalam pekerjaannya pun berpotensial diduga jadi sarat penyimpangan.
Seperti yang di ketahui bahwa, setiap kegiatan pembangunan (proyek) yang bersumber dari uang negara wajib hukumnya untuk dilengkapi dengan papan nama/informasi atau prasasti proyek di lokasi kegiatan.
Aturan tersebut sudah jelas tertuang dalam Undang Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Namun pantauan sejumlah awak media di lapangan pada Selasa (07/11/2023), masih ditemukan kegiatan pembangunan di Kabupaten Sampang yang tidak dilengkapi dengan papan informasi serta prasasti proyek. Sehingga proyek tersebut terkesan seperti proyek siluman yang sedang ber gentayangan.
Menurut warga sekitar saat ditanya media ini mengatakan bahwa proyek pembangunan saluran tersebut baru selesai dikerjakan sekitar satu bulan yang lalu. Adapun menurut warga, yang ikut kerja di saluran tersebut juga seorang Apel di Dusun Pangrenduh.
“Itu sekitar satu bulan yang selesai dikerjakan, kalau terkait dana saya tidak tahu dari mana mas, tapi Apelnya yang kerja. Kemungkinan dana desa, saya tidak tau itu, tapi yang mengukur waktu itu dulu klebunnya,” ujar warga disekitar saat ditanya media ini dilokasi. Selasa, (07/11/2023).
Sementara menurut Jufri, Apel Dusun Pangrenduh saat dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa dirinya tidak tau asal muasal proyek saluran tersebut.
“Saya tidak tau itu dana dari mana, saya hanya ikut bekerja (Koli). Yang tau itu (sumber dana) biasanya seperti kades dan PJ kades,” ucap Jufri, Apel Dusun Pangrenduh saat dikonfirmasi media ini melalui telepon selulernya.
Sementara sampai berita ini dimuat, media ini mencoba menghubungi Moh Dohri PJ Kades Desa Gulbung untuk mengkonfirmasi terkait pekerjaan saluran yang ada di Desanya. Namun sayang, PJ Kades dicoba dihubungi berkali-kali melalui telepon selulernya yang biasa dipakai tidak bisa dihubungi alias tidak aktif. (Bersambung)
