Berita Terbaru

Kordes Desa Galis Kecamatan Galis Pamekasan Laksanakan Program BRUS di SMPN 1 Galis

Avatar photo
×

Kordes Desa Galis Kecamatan Galis Pamekasan Laksanakan Program BRUS di SMPN 1 Galis

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, Pilarpos.id – Gedung Sekolah SMPN 1 Galis di Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur, pukul 09:00 WIB dilaksanakan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang merupakan salah satu program pengabdian masyarakat peserta Praktek Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Kordes Galis Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan. Dengan Tema “Atasi Pernikahan Dini Damailah Negeri” Kamis (16/11/2023),

Sesuai dengan tridarma perguruan tinggi disisi pengabdiannya, Peserta Praktek Pemberdayaaan Masyarakat (P2M) Kordes Galis Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA) melaksanakan program pengabdian dengan menyelengarakan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) tetang pernikahan dini di SMPN 1 Galis Kecamatan Galis Pamekasan.

Yang mana Persoalan pernikahan dini serikngkali menjadi sorotan pro dan kotra dari berbagai pihak. Dikalangan masyarakat Pamekasan sendiri masih sering terjadi pernikahan dini. Berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Pamekasan, pada tahun 2022 terdapat 152 anak di bawah umur yang mengajukan dispensasi nikah. Anak di bawa umur tersebut mayoritas masih usia 15-18 tahun.

BACA JUGA :  RS Bhayangkara Bondowoso Sambut HUT Bhayangkara ke 78 Adakan Operasi Bibir Sumbing Gratis

Menurut Achmad Musleh selaku Kepala Sekolah  SMPN 1 Galis, faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini ada dua, yang pertama adalah budaya atau kultur. Masyarakat Madura pada umumnya memiliki budaya sejak dulu adalah mengawinkan anaknya di usia dini melalui proses perjodohan. Namun sedikit demi sedikit budaya tersebut mulai berkurang digantikan dengan faktor yang kedua yaitu pengaruh pergaulan dan media sosial. Telah banyak penelitian tentang dampak buruk pengguna media sosial bagi anak-anak usia remaja salah satunya adalah menikah di usia dini. Hal ini disebabkan karena media sosial memberikan kemudahan dalam mengakses informasi negatif yang tidak pantas dikonsumsi anak-anak remaja sekarang.

“Faktor yang mempengaruhi, pertama budaya, gak usah jauh-jauh orang tua saya saja menikah kalo gak salah nikah umur 13 tahun, dan rata-rata orang tua kita di Madura banyak yang seperti itu, cuma walaupun mereka nikahnya di usianya dini tingkat keharmonisannya lumayan, karena dijodohkan yang mana biasanya orangtuanya itu sudah saling mengenal masih sefamilian. Yang kedua adalah pergaulan dan medsos, kalau sekarang ini, anak setingkat SD, SMP dan SMA mereka sudah bergaul, pegang HP, berkomunikasi macam-macam,” penuturan bapak Achmad Musleh, Kamis (16/11/2023).

BACA JUGA :  Sosok New Nissan Livina Terungkap, Apa Kata NMI?

Mengingat tujuan pendidikan tidak hanya persoalan transfer ilmu melainkan juga kesiapan peserta didik dalam kehidupan di masa depan. Maka dalam rangka mewujutkan tujuan pendidikan dan untuk memaksimalkan kegiatan BRUS ini, peserta P2M Kordes Galis bekerja sama dengan Penyuluh di KUA Kecamatan Galis dan Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan untuk menjadi pemateri pada kegiatan ini.

Adapun pemateri yang dihadirkan pada acara tersebut yaitu Ibu Nora Hidayatin, S.Hi sebagai Penyuluh  di KUA Kecamatan Galis dan Ibu Syaifatul Jannah, S.Sos., M.Pd Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan. Pengalaman dan keprofesionalan kedua pemateri tersebut dalam melakukan bimbingan yang dimulai dengan Ice Breaking kemudian dilanjutkan dengan memberikan materi sehingga kegitan BRUS ini dapat berjalan lancar sesuai yang di harapkan, baik dari pihak sekolah dan juga peserta P2M Kordes Galis sendiri.

BACA JUGA :  Giat Rutinitas Bulanan KJJT Dihadiri Rudy Susanto Bakal Calon Bupati Pamekasan

Achmad Musleh Kepala Sekolah  SMPN 1 Galis sangat mengapresiasi kegiatan BRUS ini. Beliau menuturkan kegiatan BRUS ini bagus dan perlu dilaksanakan di sekolah SMPN 1 Galis.

“Melalui kegiatan ini dapat memberikan wawasan kepada peserta didik dan kalo bisa selain SMP, SMA juga,” penuturan bapak Achmad Musleh, Kamis (16/11/2023).

Hal ini juga disampaikan oleh salah satu guru BK di SMPN 1 Galis, Ibu Nimatul Fitriyah mengatakan kegiatan ini bagus dan positif bagi peserta didik  dan perlu dilaksanakan tidak hanya setahun sekali tapi bisa di agendakan setiap bulan.

“Kegiatan hari ini sangat bagus, sangat positiflah yah, kalo bisa ditingkatkan lagi jangan setahun sekali, boleh diagendakan setiapan bulanya,” kata Ibu Nimatul Fitriyah, Kamis (16/11/2023).

Dengan demikian program BRUS yang diselenggarakan (P2M) Kordes Galis Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) ini menjadi suatu langkah positif dalam mensosialisasikan dampak buruk pernikahan dini dan merupakan upaya untuk menekan angka pernikahan dini di Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks