SUMENEP, Pilarpos.id – Potensi banjir makin meluas di Kabupaten khususnya di daerah kota. Pasalnya pada kejadian hujan pertama di penghujung tahun 2023, Sumenep kembali di landa banjir seperti tahun-tahun sebelumnya.
Terbukti, pada hari Jum’at 17 November 2023 sekitar pukul 10.30 Wib hingga 12 Wib Kabupaten yang Bertajuk Kota keris itu di guyur hujan deras beserta angin kencangnya. Sehingga terjadi banjir di beberapa titik wilayah.
Terdapat beberap jalan yang rawan terjadi banjir seperti Jl. Dr. Cipto kota Sumenep,Jl raya perumahan Bumi Sumekar. Jl. Raya Adirasa Kolor Sumenep. Genangan banjir bukan hanya di jalan Raya saya akan tetapi sampai masuk kesebagian pemukiman warga di kota Sumenep.
Persoalan banjir yang sering melanda Kota keris ini setiap datang musim hujan, pemerintah tidak boleh pura-pura buta harus memberikan kebijakan untuk penanganan banjir di daerah kota Sumenep.
Aktivis PMII STKIP PGRI Sumenep Ach Zainuddin Menyampaikan, Sebuah kecacatan pemerintah dalam menjalankan wewenangnya untuk keteraturan tata ruang di daerah kota khususnya. “Selama ini juga tidak ada sistem irigasi perairan yang teratur sehingga menimbulkan genangan air cukup tinggi. Padahal kota Sumenep tergolong kota kecil yang jumlah penduduknya tidak begitu padat”.
Aktivis muda andalan PMII STKIP itu juga menambahkan, pentingnya Realisasi Ruang Terbuka Hijau untuk pengendalian keseimbangan alam.
“Ruang terbuka Hijau harus jelas realisasinya yaitu 30% dari luasnya kota. Dan harus difungsikan sebagaimana mestinya agar pemanfaatannya terjaga.
Mengingat peraturan daerah RTRW yang baru saja disahkan pada tanggal 8/11/2023 kemarin juga dinilai tidak mempertimbangkan keselamatan lingkungan alam di kabupaten Sumenep.
“Pengesahan revisi perda RTRW tersebut hanya sebagai alat pemuas elit, karpet merah untuk investor dan jurang musibah untuk rakyat kecil” tegasnya.