Hukum & Kriminal

Belum Ada Kepastian Hukum Laporan Dugaan Penggelapan Dana Bansos Desa Gunung Eleh, Sejumlah Aktivis Demo Polres Sampang 

Avatar photo
×

Belum Ada Kepastian Hukum Laporan Dugaan Penggelapan Dana Bansos Desa Gunung Eleh, Sejumlah Aktivis Demo Polres Sampang 

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto: Mat Jusi (Korlap Aksi) Saat Orasi di Depan Kantor Mapolres Sampang, Madura, Jawa Timur

SAMPANG, Pilarpos.id – Sejumlah aktivis yang tergabung di organisasi Madura Development Watch (MDW) Kabupaten Sampang, pada Senin (15/01/2024) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Sampang, Madura, Jawa Timur. Selasa, (16/01/2024).

Pasalnya, aksi demonstrasi itu dilakukan untuk menuntut keadilan hukum ke Mapolres Sampang, dikarenakan sampai saat ini belum ada kepastian hukum terkait laporan dugaan penggelapan dana bansos di Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung.

Kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH), khususnya Polres Sampang dibawah kepemimpinan AKBP Siswantoro, massa demonstran mendesak kepolisian agar segera usut tuntas kasus dugaan penggelapan dana bansos di Desa Gunung Eleh dan meminta agar segera meringkus tuyul kasus atau mafia kasus.

BACA JUGA :  Persatuan Jurnalis Sampang Serahkan Bantuan Al-Qur'an Untuk Yayasan di Dua Kecamatan

Demikian tuntutan yang disampaikan oleh Jusi, korlap aksi. Senin, 15 Januari 2024 di Mapolres Sampang, Madura.

Sementara, Siti Farida Ketua MDW mengatakan, kita prihatin aksi hari ini merupakan aksi keprihatinan yang dilakukan oleh MDW terhadap Polres Sampang.

“Dimana Polres Sampang sebagai lembaga penegak hukum di Kabupaten Sampang kita anggap tidak serius dalam menangani kasus Bansos yang dilaporkan oleh salah satu KPM dari Desa Gunung Eleh yang sudah dilaporkan sejak bulan Juli 2023 hingga saat ini belum ada kepastian, ini menunjukkan bahwa Polres Sampang itu tidak punya respon artinya tidak punya empati terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Sampang”, ujarnya.

Dalam hal ini, tutur Siti Farida, MDW menilai Polres Sampang tidak serius dan tidak transparan.

BACA JUGA :  14 Tahun Terbunuhnya Munir, Polri Didesak Bentuk Tim Khusus

“Kami menilai polres Sampang MASUK ANGIN,”tuturnya.

“Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan yang menjadi slogan polri tidak di aplikasikan oleh Polres Sampang,” imbuhnya dengan tegas.

Lebih lanjut Siti Farida menyampaikan dalam orasinya, bahwa terasa Percuma Lapor Polisi, jika kasus seperti ini saja tidak dianggap serius.

BACA JUGA :  Diduga Oknum TNI Di Sumenep, Nyolong HP Terekam CCTV, Kini Dilaporkan Ke Polisi

“Artinya jika yang melapor hanya rakyat kecil, Polres Sampang seakan tidak mau tau,” Kritik Farida dalam orasinya.

Lebih jauh Siti Farida melanjutkan bahwa hal tersebut bukanlah bentuk kritik semata melainkan sebuah bentuk partisipasi publik untuk meningkatkan kualitas pelayanan Polres Sampang sebagai lembaga penegak hukum di Kabupaten Sampang yang layak dipercaya sesuai dengan amanat undang-undang.

“Dan sudah seharusnya Kapolres Sampang sebagai pemimpin tertinggi di Mapolres Sampang untuk mengambil sikap tegas dalam menangani kasus tersebut, dan jangan sampai tebang pilih,”pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks