SAMPANG, Pilarpos.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran dari Dana Desa (DD) di tahap III Tahun Anggaran 2023 dalam kegiatan pembangunan tembok penahan tanah (TPT).
Namun, proyek pembangunan Rabat Beton yang baru selesai dikerjakan sekitar satu bulan yang lalu (belum seumur jagung) itu tidak bertahan lama. Pasalnya saat ini proyek TPT tersebut sudah mulai menunjukkan kerusakan. Selasa, (30/01/2024).
Selain itu, pihak pelaksana diduga mengabaikan kewajiban pemasangan papan informasi/prasasti proyek. Sebab, disekitar lokasi tidak ditemukan papan prasasti.
Pantauan media ini pada Minggu (28/01/2024) bangunan TPT yang belum seumur jagung itu sudah mengalami keretakan. Keretakan itu memanjang mulai dari bagian atas sampai ke struktur bagian bawah. Sehingga kondisi kerusakan itu terjadi diduga disebabkan rendahnya mutu serta kualitas pada pengerjaan proyek yang dibiayai anggaran DD tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun media ini dari warga sekitar lokasi mengatakan bahwa pekerjaan TPT tersebut baru selesai dikerjakan sekitar satu bulan yang lalu. Adapun pelaksana yang dibawah warga menyebut bahwa proyek TPT tersebut adalah milik pria bernama Rahman.
“Itu masih baru selesai satu bulan yang dikerjakan, katanya itu milik Rahman,” ungkap warga sekitar saat ditanya media ini dilokasi. Minggu, (28/01/2024).
Sementara itu, Musa’i, PJ Kades Desa Karang Gayam saat dikonfirmasi media ini menjelaskan bahwa proyek TPT yang berada di titik koordinat Dusun Perrek itu merupakan pekerjaan program dana desa tahap III TA 2023. Namun, disinggung prihal besaran anggaran dana serta volume panjang dari TPT tersebut, Musa’i tidak menjelaskan dengan bermacam alasan.
“Itu dana desa tahap III, panjangnya saya lupa. Masih di cek dulu pak soalnya kalau masalah anggaran ada koma-komanya saya khawatir salah,” tuturnya.
Dikonfirmasi prihal adanya kerusakan di proyek TPT tersebut. Musa’i PJ Kades Desa Karang Gayam mengatakan bahwa kerusakan itu terjadi disebabkan oleh faktor tanah dilokasi pekerjaan TPT tersebut.
Kendati demikian, terkait adanya kerusakan di proyek TPT tersebut, Musa’i berjanji untuk memperbaiki.
“Tidak apa-apa nanti akan diperbaiki, cuman sampeyan bisa bertanya ke warga sekitar, memang disitu tanahnya luar biasa gesit (gerak). Tidak usah nanyak ke saya, nanyak ke warga sekitar, bahkan kedalaman galian disitu sudah dalam galiannya, kalau prasastinya akan dipasang sama saya” katanya.
Kembali dikonfirmasi prihal besaran anggaran dana serta volume panjangnya, Musa’i memaparkan akan kembali menghubungi media ini untuk menjelaskan prihal volume serta anggaran dana proyek TPT tersebut.
“Iya nanti wa (WhatsApp) nanti akan saya kirim volume panjangnya dan anggaran akan saya kirim juga. Mungkin besok akan saya jelaskan,” paparnya.