BeritaKesehatanSorotan

Aktivis LAKI Sampang Akan Bawa ke APH Perihal Pemotongan Jaspel di Puskesmas Batu Lenger

Avatar photo
×

Aktivis LAKI Sampang Akan Bawa ke APH Perihal Pemotongan Jaspel di Puskesmas Batu Lenger

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto: Puskesmas Batu Lenger, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur

SAMPANG, Pilarpos.id – Mencuat di berbagai media online yang merilis perihal dugaan pemotongan dana jasa pelayanan (jaspel) di Puskesmas Batu Lenger, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, beberapa hari yang lalu.

Tak berhenti disitu, rupanya atas mencuatnya ke publik perihal dugaan pemotongan dana Jaspel itu kini juga menuai sorotan. Salah satunya dari aktivis Lembaga Anti Korupsi (LAKI) di Kabupaten Sampang, juga ikut menyoroti hal tersebut. Pasalnya, Lembaga LAKI akan membawa hal tersebut ke ranah aparat penegak hukum (APH). Selasa, (02/04/2024).

Hal itu diungkapkan oleh Khoirul Anam Ketua Dewan Perwakilan Daerah Lembaga Anti Korupsi (DPD LAKI) Kabupaten Sampang, bahwa pihaknya akan melaporkan dugaan pemotongan anggaran dana Jasa Pelayanan (Jaspel) di Puskesmas Batu Lenger tersebut ke Aparat Penegak Hukum (APH). Sebab menurutnya, pemotongan dana Jaspel itu sudah masuk kategori penyelewengan atau dugaan korupsi.

BACA JUGA :  Menyisir ke Daerah Tambelangan, AWAS Berikan Bantuan 2 Tangki Air Bersih Terhadap Masyarakat

“Ke Depan kami akan laporkan permasalahan tersebut (pemotongan jaspel) ke penegak hukum,” ucap Anam kepada media ini.

Menurut Anam pemotongan dana Jaspel terhadap tenaga kesehatan (nakes) tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Hal tersebut kalau dibiarkan bisa menjadi hal buruk di dunia kesehatan di Kabupaten Sampang.

“Kami menduga pemotongan ini pasti dilakukan secara berjamaah yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan koleganya,” tambahnya.

Tak hanya soal pemotongan dana Jaspel, Anam menduga anggaran makan minum (mamin) untuk pasien di Puskesmas Batu Lenger juga di korupsi.

BACA JUGA :  Lapas I Madiun Resmi Laksanakan Pembukaan Program Rehabilitasi Pemasyarakatan

“Anggaran makan untuk pasien juga diberikan hanya satu kali. Ini seharusnya pasien mendapatkan jatah makan 2x sehari. Lantas kemana anggaran makannya itu,” tanya Anam heran.

Sebelumnya, salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas Batu Lenger mempermasalahkan anggaran Jaspel yang dirinya dapat. Menurut Nakes yang enggan dipublikasikan namanya tersebut mengeluh adanya pemotongan dana jaspel yang ia terima hingga 50 persen.

“Kapus Batu Lengar, dr. Waty Amalia Apri Kusdarwati memotong Jaspel hingga 50 persen. Kami keberatan karena itu hak kami. Apalagi dipotong tanpa ada kordinasi terlebih dahulu,” katanya.

Selain itu, dugaan pemotongan anggaran juga menyasar pada hak pasien yang merupakan makan minum (Mamin). Pasien rawat inap di Puskesmas Batu Lenger hanya mendapatkan satu jatah dalam sehari.

BACA JUGA :  Video Virall ! Anggota DPRD Sampang Terlibat Cekcok Dengan Tomas di Depan Pasar Tambelangan

“Seharusnya, kan, dua kali. Tapi oleh Kapus hanya dianggarkan satu jatah saja untuk pasien rawat inap,” tambahnya.

Sementara Kepala Puskemas
Batu Lenger, Nur Amalia Apri Kusdarwati, saat dikonfimasi mengelak atas informasi pemotongan tersebut.

“Pemotongan seperti apa ya, saya kurang begitu faham. Dan saya tidak pernah merasa memotong hak nakes,” akunya.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks