Pamekasan, Pilarpos.id – Pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan dicederai oleh money politik yg sangat liberal, penyelenggara pemilu ikut bermain, ini bisa seluruh Indonesia makanya kacau balau hasil rekapitulasi penghitungan suara di semua lini tidak sesuai hasil dengan di lapangan, para demontrasi rata-rata tidak menerima dan menolak hasil suara, baik di Bawaslu ataupun di KPU.
Heru Budi Mantan Koordinator Forum LSM Kabupaten Pamekasan sempat menolak hasil rekapitulasi suara, Bawaslu Kabupaten Pamekasan cendrung tidak kooperatif menangani persoalan kecurangan di lapangan, Mas Heru sapaan akrapnya saat melakukan aksi demonstrasi di halaman kantor Bawaslu bersikeras Bawaslu Kabupaten Pamekasan untuk melakukan pengecekan atas dugaan kecurangan krusial.
Masyarakat bisa menilai sendiri, kemarin hasil dari pesta demokrasi calon DPRD sampai DRP RI suara di lapangan tidak memenuhi target yang ditentukan, nyatanya setelah hasil rekap Komisi Pemilihan Umum KPU mereka rata-rata masuk Parlemen. Jadi bukan murni dari hasil pemilihan langsung masyarakat, akan tetapi permainan sistem atas kecurangan-kecurangan penyelenggara, mulai dari PPS, PPK, Bawaslu dan KPU.
“Lihat saja nanti Pesta Demokrasi pada Pilkada Kabupaten Pamekasan, seperti apa, kalau ada banyak uang sudah pasti menduduki kursi jabatannya, semua memakai sistem, bermain di masyarakat itu sedikit, lebih pada sistem,” terang Heru. 17/04/2024.
“Ini bukan hal yang mustahil untuk ditutup-tutupi, inilah politik, siapa yang banyak uang pasti menang, sekarang mony politik sangat liberal, kesetaraan kebersamaan persetujuan sama-sama setuju disetujui dan jadi, saya tahu data itu karena saya memimpin demo bersama ribuan massa, bukti-bukti ada semua, bahwa penyelenggara Pemilunya sudah menerima upeti, ya tidak digubris demo, ini tanpa menjustifikasi, tapi melihat peta politik di jajaran konstituen,” tambah Sekretaris DPC PAN Kabupaten Pamekasan itu.
“Kedepan saya bersama teman-teman tidak akan diam, kami bersama seluruh elemen-elemen masyarakat akan melakukan aksi yang lebih dahsyat lagi mengawal kecurangan pemilu ini, karena ini menyangkut hak masyarakat bukan makelar dan kekuasaan uang semata,” tutup Heru.