SAMPANG, Pilarpos.id – Sempat viral diberitakan di beberapa media online prihal ambruknya jembatan di Dusun Ganbillah, Desa Tobai Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Namun, proyek yang baru rampung sekitar 6 bulan yang lalu itu masih menjadi tanda tanya besar. Sebab, meski sudah selesai dikerjakan, akan tetapi kondisi proyek jembatan tersebut sangat memperihatinkan. Sabtu, (04/05/2024).
Selain itu, saat awak media monitoring ke lokasi proyek jembatan tersebut tidak terlihat terpasang prasasti proyek disekitar lokasi guna menunjukkan asal muasal serta sumber dana dan CV nya. Sehingga proyek jembatan tersebut diduga proyek siluman yang sedang bergentayangan.
Kendati demikian, misteri jembatan yang ambruk tersebut sudah mulai terendus. Pasalnya menurut informasi, proyek jembatan yang tidak bertahan lama itu diduga masih dibawah pengawasan salah satu oknum wartawan.
Dilansir dari media online Madurapost.net, menurut keterangan warga setempat, proyek tersebut milik salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Baihaki.
Hingga saat ini Baihaki saat dikonfirmasi oleh awak media nomor yang biasa dihubungi tidak aktif.
Saat tim melakukan investigasi lebih lanjut ke lapangan, menurut keterangan narasumber proyek jembatan tersebut merupakan dibawah pengawasam salah satu oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sudar. Namun saat dikonfirmasi, Sudar mengelak kalau proyek yang ambruk tersebut adalah dirinya yang menjadi pengawasnya. Bahkan dirinya mengatakan kalau proyek tersebut dibawah pengawasan salah satu oknum wartawan di Sampang.
“Adi Terbitan,” ucap Sudar melalui chat Whatsappnya kepada tim investigasi.
Sementara itu, awak media mencoba mengkonfirmasi kepada Subaidi (Adi Terbitan) prihal kebenaran yang menjadi pengawas di proyek yang berada di Tobai Tengah tersebut. Namun Subaidi yang juga merupakan wartawan menyangkal tuduhan yang disampaikan oleh Sudar tersebut. Dirinya berseloroh tidak pernah mengawasi jembatan.
“Saya tak pernah ngawasi jembatan nom, Cuma jalan dan Plengsengan,” dalihnya.
Sementara itu saat ditanya soal pernyataan yang dikatakan Sudar tentang pengawasan yang dialamatkan kepada dirinya, Adi kembali mengelak.
“Pokon (pokoknya) yang saya ingat tak pernah ngawasi Jembatan,” tambah Adi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp, Kamis (02/04/2024).
Sebelumnya, Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten Sampang Syahron mengatakan kalau pihaknya sudah turun ke lokasi dan menegur pelaksana proyek. Pihak pelaksana juga berjanji akan segera memperbaiki jembatan tersebut.
“Kami sudah turun ke lokasi mas dan pelaksana akan segera memperbaiki jembatan tersebut,” kata Syahron.
Syahron juga berdalih bahwa jembatan tersebut bukan gagal kontruksi, hanya saja di bagian ujung hampir amblas karena derasnya air hujan.
“Itu bukan gagal kontruksi, itu amblas akibat derasnya air hujan dari atas bukit kan jalannya itu curam turun ke bawah,” kilah Syahron.
Syahron juga berkeyakinan kalau mutu proyek jembatan tersebut berkualitas.
“Insyaallah beberapa hari lagi akan diperbaiki oleh pelaksana mas. Karena masa pemeliharaan masih tersisa satu bulan, untuk mutunya insyaallah terjamin. Karena nanti saat dilakukan perbaikan akan diawasi langsung oleh Dinas PUPR Sampang,” pungkasnya.
