SAMPANG, Pilarpos.id – Hutan Kera Nepa merupakan salah satu wisata alam di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Dan saat ini dihuni sedikitnya sekitar 600 ekor monyet berekor panjang.
Menurut Busiri, Hutan Kera Nepa yang terletak di pinggir pantai Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang ini, merupakan salah satu wisata tertua di Kabupaten Sampang dan memiliki nilai sejarah yang penting.
Namum mirisnya, wisata yang bisa di katakan unik dan ada nilai sejarah tersebut seakan kurang diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang. Sebab, nasib monyet di dalam Hutan Kera Nepa tersebut sekitar 5 Tahun tidak dapat anggaran jatah makanan.
“Bahkan untuk bertahan hidup monyet yang ada di dalam Hutan Kera Nepa ini tidak sedikit terkadang keluar dari dalam hutan dan pergi ke rumah rumah warga untuk mencari makanan,” ungkap Busiri Seorang lelaki (50) warga Desa Batioh, saat diwawancarai media ini di dalam Hutan Kera Nepa. Selasa (14/05/2024).
Dari hal itu, Persatuan Jurnalis Sampang (PJS) hadir dengan niat kepedulian kepada mahluk yang bernyawa agar juga bisa bertahan hidup.
“Kami tergugah hati datang bersama rombongan PJS ke Hutan Kera Nepa Ini, untuk membawa makanan dengan tujuan agar monyet yang ada di dalam Hutan Kera Nepa ini tidak kelaparan dan tidak menggangu ke permukiman warga hanya sekedar mencari makan untuk bertahan hidup,” ujar Hanafi Pembina dari Persatuan Jurnalis Sampang.
Lebih lanjut Hanafi menuturkan, bahwa monyet yang ada di dalam Hutan Kera Nepa tersebut seakan tidak diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, melalui Disporabudpar. Sebab, tidak adanya anggaran untuk makanan di Hutan Kera Nepa.
“Kami dari Persatuan Jurnalis Sampang mendapatkan informasi bahwa monyet yang ada di Hutan Kera Nepa ini tidak diperhatikan oleh Disporabudpar, karena tidak ada anggaran makanan untuk monyet yang ada di Huta Kera Nepa ini,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Marnilam, Kepala Dinas Disporabudpar Kabupaten Sampang, saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan bahwa untuk anggaran makanan di Hutan Kera Nepa tersebut tidak ada.
Dirinya juga tidak menampik kalau anggaran tersebut sudah tidak ada sejak beberapa tahun yang lalu.
“Tidak ada mas, dulu ada. Sejak Tahun 2020 tidak ada,” katanya.