PAMEKASAN. Pilarpos.id – Pertama di Madura, Kolase Perca Batik Competition digelar di Pendopo Agung Ronggosukowati Pamekasan. Ahad, (25/08/2024).
Antusiasme peserta sangat tinggi, tercatat sebanyak 300 anak. Terdiri dari TK, RA, KB, dan SPS yang berada di bawah naungan Pendidikan anak usia dini (Paud). Bahkan, juga ada peserta dari perseorangan.
Pada Oktober 2019, Pamekasan dinobatkan sebagai pengrajin batik tulis terbesar se-Indonesia bahkan se-Asia Tenggara oleh Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia saat meluncurkan Pasar Batik Tulis di Pasar 17 Agustus dulu.
Tentu, perca batik sangatlah melimpah di Kabupaten Pamekasan. Tapi sayang seribu sayang, apabila hanya dibuang percuma tanpa ada usaha untuk memanfaatkannya lebih lanjut.
Maka dari itu, Klik Madura bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Pamekasan menggelar Kolase Perca Batik Competition tingkat anak usia dini.
Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut. Yakni, Ketua TP PKK Pamekasan, Yenni Masrukin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, Mohammad Alwi dan CEO Royal Grup, H. Momahhad Mukit.
Kemudian, Owner Klinik Kecantikan Elysia Estetika, dr. Astrid Meya Shinta, Direktur RSIA Puri Bunda Madura, dr. Anita Setiawati dan Ketua Umum BPC HIPMI Pamekasan Kusairi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, H. Mohamad Alwi, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya, mengapresiasi digelarnya Kolase Perca Batik Competition guna mengedukasi dan mengasah kemampuan anak – anak usia dini.
“Terima kasih kepada stakeholder yang telah menggagas Kolase Perca Batik Competition. Kegiatan ini sangat bagus sekali dalam mengasah kemampuan anak,” kata Mohamad Alwi.
Sementara itu, Durrotun Miladiah orang tua peserta Kolase Perca Batik Competition delegasi dari TK Pertiwi Dharma Wanita Palengaan juga mengaresiasi pagelaran ini. Menurutnya, pandangan masyarakat mengenai perca batik yang tidak berguna dan seharusnya dibuang harus diubah.
Banyak sisa-sisa kain batik yang biasanya hanya dibuang dan dibakar. Hal tersebut sangat disayangkan, karena sebenarnya banyak manfaat yang dapat diambil dari perca batik tersebut.
“Hal ini, dibutuhkan penyadaran akan pandangan yang salah tersebut, sehingga perca batik dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat. Bisa dibuat berbagai macam dan bentuk kolase yang cantik,” ucapnya.