SAMPANG, Pilarpos.id – Lagi ramai di beberapa media online terkait pemberitaan perihal dua kegiatan pembangunan jalan rabat beton melalui dana desa (DD) tahap 1 sebesar Rp212.872.600 tahun anggaran 2024 di Desa Buker, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dugaan kuat tidak dikerjakan.
Sehingga, PJ Kades yang baru Moh Ilyas Iskadar melayangkan surat teguran kepada PJ Kades, Sekdes, dan Bendahara desa yang sebelumnya agar segera menyelesaikan pekerjaan dua proyek yang belum diselesaikan.
Terkait persoalan itu, terkonfirmasi kepada Ahmad Arif Maulidi selaku PJ Kades yang lama di Desa Buker. Saat dikonfirmasi media ini pada Jum’at (18/10/2024) Ahmad Arif Maulidi tidak menampik bahwa ada dua pekerjaan pembangunan jalan rabat beton tersebut memang belum dikerjakan. Akan tetapi pihaknya berjanji akan segera menyelesaikan dua pekerjaan tersebut (red).
Namum, persoalan di Desa Buker rupanya bukan hanya terkait dua pekerjaan yang ditemukan belum dikerjakan, akan tetapi kini mencuat kabar teranyar persoalan pajak dana desa tahun 2024 di Desa Buker dugaan kuat belum melakukan pembayaran ke kantor pajak. Minggu, (20/10/2024).
“Bukan hanya itu mas, ini juga terkait dengan pajak. dan saya juga ditelfon perpajakan, Desa Buker ini mas di Tahun 2024 belum sama sekali membayar pajak dana desa. Kan dana desa ada pajak nya mas,” ungkap Moh Ilyas Iskadar PJ Kades baru Desa Buker kepada media ini. Jum’at, (18/10/2024).
Lebih lanjut, Moh Ilyas Iskadar menerangkan bahwa pihaknya dihubungi oleh perpajakan di Bangkalan terkait pajak dana desa di Desa Buker yang sampai saat ini belum melakukan pembayaran.
“Dari perpajakan di Bangkalan itu konfirmasi ke Saya, terkait pembayaran pajak dana desa, saya jawab itu saya tidak tau juga soalnya saya baru menjabat PJ Kades,” terangnya.
Terkait itu kata dia, dirinya (Ilyas) konfirmasi ke Ahmad Arif Maulidi (PJ Kades lama). Jawabnya, masih mau menanyakan ke bendahara Desa Buker yang lama.
“Namun sampai saat ini tidak ada tanggapan,” katanya.
Saat dikonfirmasi kepada Juhairiyah, selaku Bendahara Desa Buker yang lama pada Minggu (20/10/2024) terkait dua persoalan di Desa Buker. Yang pertama, terkait dua pekerjaan pembangunan rabat beton yang belum dikerjakan. Dan yang kedua, perihal pajak dana desa DD tahun 2024 yang belum dibayar.
Akan tetapi upaya konfirmasi media ini kepada Juhairiyah nihil. Sebab, dihubungi melalui telepon selulernya serta melalui pesan WhatsApp nya Juhairiyah selaku Bendahara Desa yang lama belum ada merespon konfirmasi media ini.
Akan tetapi, terkait dua pekerjaan pembangunan rabat beton yang ditemukan tidak dikerjakan hingga berujung disurati oleh Moh Ilyas Iskadar selaku PJ yang baru, Juhairiyah selaku Bendahara Desa Buker yang lama menanggapi dan telah ditulis di salah satu media online.
Dilansir dari salah satu media online, Juhairiyah mengatakan bahwa pihaknya mengakui dan membenarkan bahwa Pemdes Desa Buker mengalokasikan anggaran melalui dana desa (DD) tahap 1 tahun anggaran (TA) 2024 sebesar Rp212.872.600 untuk dua kegiatan pembangunan jalan rabat beton, namun dua kegiatan pembangunan jalan rabat beton tersebut belum bisa dikerjakan dengan berbagai pertimbangan.
“Lokasinya berada di dusun Galisan Bangoi 1 dan Dusun Bangoi 3, kita bukan tidak mau mengerjakan tapi sementara kita menunggu lokasi steril sehingga jalannya pekerjaan tidak merugikan warga sekitar. Mengingat pembangunan infrastruktur itu selain bermanfaat juga proses pengerjaannya tidak memutus akses jalan untuk hajat warga sekitar,” kata Juhairiyah selaku Bendahara Desa Buker yang lama. Dikutip dari salah satu media online yang terbit pada Sabtu, (19/10/2024).
Menurutnya, dalam melakukan pembangunan Pemdes juga harus mencarikan solusi alternatif, sehingga masyarakat tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, “Jadi kita tidak ujug-ujug menutup jalan dan menurunkan material, disitu kita buatkan akses alternatif, sementara kemarin lahannya masih terdapat tanaman milik warga,” bebernya.
Juhairiyah menjelaskan jika dua kegiatan pembangunan jalan rabat beton tersebut terbagi menjadi dua lokasi, pertama Dusun Galisan Bangoi 1 sebesar Rp86.338.600 sedangkan di Dusun Bangoi 3 sebesar Rp126.534.000. dengan total anggaran sebesar Rp212.872.600.
Terkait dengan apa yang disampaikan PJ Kades Ilyas, menurutnya hal itu dikarenakan pihak PJ tidak mau komunikasi langsung dengan bendahara maupun sekretaris Desa, sehingga muncullah spekulasi liar jika pekerjaan tersebut fiktif.
“PJ Desa yang baru tidak mau komunikasi langsung, padahal Pemdes harus sejalan dalam melakukan pelayanan dan program di Desa, bukan malah ramai diluar seperti saat ini,” sesalnya.
“Proses pengerjaan saat sudah mulai dilakukan, dilokasi, material bahan sudah mulai didatangkan, sehingga apa yang menjadi asumsi di beberapa media online itu hanya dugaan sepihak tanpa klarifikasi terlebih dahulu,” tandasnya.
Perlu diketahui, hingga berita ini dimuat Juhairiyah selaku Bendahara Desa yang lama saat dikonfirmasi media ini melalui telepon selulernya dan pesan via WhatsAppnya belum merespon apa yang sudah dikonfirmasi media ini terkait alasan pajak dana desa tahun 2024 di Desa Buker yang tidak dibayar.
Penulis: Agus Junaidi
Editor: Amir Sholeh
Publisher: Redaksi