Pamekasan. Pilarpos.id – Ketua LP3M (Lembaga Pusat Penelitian dan Pengembangan Madura ), Suroso, mengimbau agar pendidikan di Jawa Timur tidak dijadikan alat kampanye politik. Menurut mantan konsultan Bappeda Provinsi Jatim selama 13 Tahun, politisasi pendidikan justru merugikan anak didik dan lembaga pendidikan yang ada khususnya SMA dan SMK.
“Saya melihat banyak serangan terhadap sektor pendidikan dalam kampanye Pilgub Jatim. Padahal, jika kita lihat data di lapangan, terutama di Pamekasan, banyak kemajuan yang telah dicapai,” tegas Suroso.
Banyak muncul di media pasangan calon saling menyerang dan menganggap pendidikan di Jawa Timur kurang berhasil. Padahal, kenyataannya menunjukkan kemajuan yang signifikan di Kabupaten Pamekasan Sejak tahun 2017 sampai sekarang sebagai berikut:
* SMA/SMK/SLB di bawah pengelolaan provinsi sejak 2017: termasuk SMAN 9, SMKN 7, SMAS 67, SMKS 97, dan SLB 6.
* Prestasi siswa semakin merata baik di tingkat provinsi maupun nasional.
* Kesejahteraan guru, terutama GTT dan PTT, mengalami perbaikan melalui dukungan dari pemerintah provinsi.
* Pengelolaan lembaga pendidikan semakin profesional di bawah masing-masing cabang dinas.
* Manajemen pendidikan berbasis IT telah diterapkan, mencerminkan keseriusan Pemprov dalam pengelolaan pendidikan.
* Program BPOPP sebagai pengganti SPP gratis berdampak positif terhadap penurunan angka putus sekolah di Pamekasan.
Suroso menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan adalah tanggung jawab bersama dan harus dijauhkan dari kepentingan politik sesaat.