BeritaRagam

Belum Seumur Jagung, Proyek Jalan Usaha Tani Dharma Tanjung Sampang Alami Kerusakan

Avatar photo
×

Belum Seumur Jagung, Proyek Jalan Usaha Tani Dharma Tanjung Sampang Alami Kerusakan

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto: Kondisi kerusakan pada proyek jalan usaha tani di Desa Dharma Tanjung

SAMPANG, Pilarpos.id – Proyek pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan usaha tani di Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menuai sorotan. Minggu, (10/11/2024).

Pasalnya, proyek yang baru selesai dikerjakan sekitar dua bulan setengah yang lalu (belum seumur jagung) ini dugaan tidak sesuai dengan spesifikasi dan kualitasnya dipertanyakan. Indikasinya, meski baru selesai dikerjakan, proyek tersebut sudah rusak.

Berdasarkan papan informasi yang terpasang di lokasi, proyek pembangunan jalan usaha tani ini dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2024 sebesar Rp 142.499.000.

Kegiatan fisik ini melekat di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang. Sementara pelaksana yang mengerjakan proyek tersebut adalah Gapoktan Bunga Tanjung.

BACA JUGA :  Peduli Sesama, Polres Lumajang Salurkan Bantuan Sosial Untuk Jukir dan Abang Becak

Adapun pantauan media pilarpos.id pada Sabtu (09/11/2024) proyek yang bersumber melalui dana APBN TA 2024 yang dialokasikan kepada daerah Kabupaten Sampang melalui dinas pertanian (Disperta KP) Sampang ini terlihat di bagian plengsengan atau TPT ini sudah menunjukkan kerusakan dan retak dibeberapa titik. Sehingga kerusakan itu terjadi, kuat dugaan pada saat pekerjaan proyek tersebut minimnya galian tanah serta disinyalir tidak sesuai dengan spesifikasi tehnik yang telah ditentukan.

Selain itu perlu diketahui, pada proyek jalan usaha tani ini terlihat ada tiga item pekerjaan diantaranya: plengsengan, makadam, serta plat beton. Namun, di pembangunan plengsengan tidak full kanan kiri disepanjang jalan.

Menurut keterangan dari warga sekitar, proyek tersebut baru selesai dikerjakan sekitar dua bulan setengah yang lalu. Namun, saat ini sudah rusak.

BACA JUGA :  Haul ke-28 Pujuk Sayyidin Bin Pujuk Arrop Bin Pujuk Agung di Desa Sana Laok Dipadati Ratusan Jemaah

“Proyek itu milik Ustad Urip, yang selesai dikerjakan sekitar dua bulan setengah yang lalu,” kata warga yang enggan disebutkan namanya. Sabtu, (09/11/2024).

Warga menduga bahwa pengerjaan proyek tersebut tidak mengikuti spesifikasi teknis yang seharusnya. Akibatnya, proyek cepat rusak.

“Dengan anggaran sebesar itu, seharusnya proyek ini bisa lebih awet. Namun, baru beberapa bulan saja sudah rusak,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Prasarana dan Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian (Disperta KP) Kabupaten Sampang Nurul Fatim, saat dikonfirmasi media pilarpos.id mengatakan bahwa proyek tersebut dikerjakan secara swakelola oleh Gapoktan Bunga Tanjung.

Terkait kerusakan terjadi, dirinya menyebut hal yang biasa karena perubahan cuaca dari panas terus hujan atau faktor alam.

BACA JUGA :  Bisa Nikmati Sunset, Pantai Lon Malang Berpotensi Menjadi Wisata Populer di Kabupaten Sampang

“Nanti akan disampaikan kepada ketua Gapoktan (Pak Urip) untuk diperbaiki yang retak,” kata Nurul Fatim kepada media pilarpos.id, Minggu (10/11/2024).

Terkait kegiatan pembangunan plengsengan yang tidak penuh sepanjang jalan, Nurul Fatim menerangkan bahwa pekerjaan plengsengan atas permintaan Poktan sebagai penerima sekaligus pelaksana kegiatan. Perihal kegiatan jalan makadam, Nurul Fatim memastikan bahwa sudah dilakukan pekerjaan pemadatan dengan Wales.

“Jadi ada plengsengan atau tidak sepenuhnya diserahkan kepada Poktan dan perencanaannya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Mungkin sampean bisa hubungi tenaga fasilitator lapangan biar bisa menjelaskan secara teknik,” paparnya.

Penulis: Agus Junaidi

Editor: Amir Sholeh

Publisher: Redaksi

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks