Sorotan

Diduga Asal Asalan, Proyek Saluran Irigasi P3A-TGAI di Desa Dharma Tanjung Sampang Terindikasi Korupsi

Avatar photo
×

Diduga Asal Asalan, Proyek Saluran Irigasi P3A-TGAI di Desa Dharma Tanjung Sampang Terindikasi Korupsi

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto: Kondisi pekerjaan proyek saluran irigasi P3A-TGAI di Desa Dharma Tanjung

SAMPANG, Pilarpos.id – Pekerjaan proyek pembangunan saluran irigasi dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3A-TGAI) di Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, saat ini sedang proses pengerjaan. Kamis, (21/11/2024).

Namun, proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang digarap oleh Himpunan Petani Pengguna Air (Hippa) Tanjung Bersatu itu ditemukan beberapa kejanggalan dan dugaan kuat dikerjakan asal-asalan.

Bagaimana tidak, saat media Pilrapos.id monitoring ke lokasi proyek pada Selasa (19/11/2024) proyek yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 terlihat pada pemasangan batu tidak dipasang adukan campuran semen dan pasir (alias lolo), hanya batu belah yang ditata tanpa adanya perekat antara batu ke batu (Lolo). Dan juga terlihat minimnya galian tanah pada pekerjaan pondasi bangunan.

BACA JUGA :  Merasa Difitnah Aniaya Santri, Pengelola Pesantren di Desa Tlagah Lapor ke Polsek Banyuates
Keterangan Foto: Kondisi dari samping proyek saluran irigasi di Desa Dharma Tanjung

Sehingga proyek saluran irigasi yang jumlah anggarannya sebesar 195 juta itu dugaan kuat tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang telah ditentukan serta terindikasi dengan sarat korupsi.

Salain itu, proyek saluran irigasi P3A-TGAI Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) Tanjung Bersatu itu minimnya pengawasan dari petugas Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM). Sebab, saat media ini kelokasi tidak nampak TPM berada dilokasi. Sehingga dugaan kuat pelaksana dengan sesuka hati mengerjakan tanpa mengedepankan kualitas dari proyek tersebut.

BACA JUGA :  Pererat Silaturahmi Dan Indahnya Berbagi, Aliansi Madura Indonesia Gelar Bukber

Perlu diketahui, petugas Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) bertugas mendampingi kelompok HIPPA baik secara teknis maupun administrasi.

Saat ditanya kepada salah satu tukang atau pekerja dilokasi, dirinya menjawab tidak mengetahui siapa pemiliknya. Sebab kata dia, dirinya hanya bekerja.

“Saya tidak tau mas siapa pemiliknya, saya hanya bekerja sebagai tukang,” kata tukang saat ditanya media ini dilokasi. Selasa, (19/11/2024).

Sementara itu, Toher, Penjabat (Pj) Kepala Desa Dharma Tanjung saat dikonfirmasi media ini tidak menampik bahwa saat ini di desa nya mendapatkan program proyek berupa saluran irigasi dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melalui kelompok Hippa. Dirinya menyebut ketua dari Hippa Tanjung Bersatu adalah seorang pria bernama Farus.

BACA JUGA :  RSUD dr Soedomo Wajib Steril PKL, Tahun 2023 Akan Dibangun Foodcourt

“Iya benar mas, didesa kami mendapatkan proyek saluran irigasi melalui kelompok Hippa. Kalau ketua nya itu namanya Farus. Tapi nomer teleponnya nya saya tidak punya,” ungkap Toher PJ Kepala Desa Dharma Tanjung saat dikonfirmasi media ini melalui telepon selulernya. Kamis, (21/11/2024).

Namun, hingga berita ini dimuat media ini belum terhubung terhadap Farus ketua Hippa Dharma Tanjung yang dimaksud Toher PJ Kades Dharma Tanjung lantaran sulitnya informasi. Akan tetapi, media ini akan terus berupaya konfirmasi lanjutan kepada ketua Hippa Tanjung Bersatu.

Penulis: Agus Junaidi

Editor: Amir Sholeh

Publisher: Redaksi

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks