Sorotan

Diduga Asal Jadi, Proyek Saluran P3-TGAI di Desa Poreh Sampang Terindikasi Penyimpangan

Avatar photo
×

Diduga Asal Jadi, Proyek Saluran P3-TGAI di Desa Poreh Sampang Terindikasi Penyimpangan

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto: Kondisi Bentuk Proyek Saluran Irigasi P3-TGAI Hippa Poreh Bangkit di Desa Poreh

SAMPANG, Pilarpos.id – Proyek pembangunan saluran irigasi program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) di Desa Poreh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, saat ini dalam tahap pengerjaan. Rabu, (04/12/2024).

Akan tetapi, proyek yang digarap Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) Poreh Bangkit itu diduga asal jadi serta disinyalir tidak sesuai perencanaan. Itu terbukti saat media ini pada Selasa (03/12/2024) monitoring kelokasi, ditemukan beberapa kejanggalan.

Seperti, disalah satu titik ditemukan bangunan lama tidak dilakukan pembongkaran dan juga minimnya galian tanah pada pasangan batu pondasi serta juga pembangunan saluran tersebut disalah satu titik terkesan menempel ke tanah. Sehingga, proyek saluran yang digarap Hippa Poreh Bangkit dugaan kuat tidak sesuai rancangan anggaran biaya (RAB) serta terindikasi akan sarat penyimpangan.

BACA JUGA :  Yayasan Pergerakan Anti Narpza (PANNA) DPW Jatim Mendapat Apresiasi Dari Bidang Pencegahan BNN RI
Keterangan Foto: Kondisi Proyek Saluran Irigasi Hippa Poreh Bangkit di salah-satu titik yang tidak dilakukan pembongkaran di Desa Noreh

Selain itu, proyek saluran milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas senilai 195 juta melalui dana APBN TA 2024 tersebut tidak dilengkapi papan informasi.

Menurut Hamdan Ketua Hippa Poreh Bangkit saat diwawancarai media ini dilokasi, pihaknya mengeklaim bahwa proyek saluran tersebut sudah sesuai dan ada pasangan batu pondasi.

BACA JUGA :  Merasa Ditipu, Oknum Guru di Pasean Terancam Dipidanakan

“Kalau pondasi itu ada. Itu ketutupan tanah yang dari atas turun ke bawah dikarenakan hujan,” katanya.

Terkait bangunan lama yang tidak dilakukan pembongkaran, Hamdan menjelaskan bahwa sementara tidak dibongkar dikarenakan dibutuhkan jalan untuk pengangkutan bahan material.

“Itu nantik dibongkar. Sekarang masih dibuat jalan mengangkut batu,” pungkasnya.

Penulis: Agus Junaidi

Editor: Amir Sholeh

Publisher: Redaksi

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks