SAMPANG, Pilarpos.id – Semua pekerjaan proyek pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah harus diawasi dan harus jelas asal usulnya. Tujuannya, agar proyek pembangunan tepat sasaran, tepat mutu dan kualitasnya, serta asas manfaatnya juga jelas. Supaya dana yang dikucurkan oleh pemerintah tidak terkesan sia-sia.
Tidak seperti pekerjaan proyek pembagunan saluran irigasi yang berada di Desa Poreh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Pasalnya, proyek yang saat ini sedang digarap itu diduga tidak sesuai spesifikasi dan terkesan tidak transparan. Minggu, (08/12/2024).
Menurut informasi yang dihimpun Pilarpos.id proyek pembangunan saluran irigasi tersebut berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang digarap oleh Himpunan Petani Pengguna Air (Hippa) Tani Makmur. Adapun sumber dananya melalui APBN TA 2024 sebesar 195 juta.
Namun, pekerjaan proyek pembangunan saluran irigasi dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) di Desa Poreh itu terkesan tidak transparan dan diduga dikerjakan tidak sesuai dengan rancangan anggaran biaya (RAB) serta disinyalir akan sarat korupsi.
Bagaimana tidak, saat media Pilrapos.id monitoring ke lokasi proyek pada Senin (03/12/2024) proyek yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 itu tidak ditemukan papan informasi yang terpampang dilokasi dan dugaan kuat tidak sesuai spesifikasi.
Itu terbukti, pada pekerjaan proyek tersebut, terlihat minimnya pekerjaan pemasangan batu pondasi. Dan juga bentuk bangunan terkesan menempel ke tanah samping. Sehingga, proyek saluran irigasi tersebut dugaan kuat tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang telah ditentukan serta terindikasi dengan sarat korupsi.

Selain itu, proyek saluran irigasi P3-TGAI itu minim pengawasan dari petugas pendamping. Sebab, dilokasi tidak ditemukan petugas tenaga pendamping masyarakat (TPM) yang ditugaskan oleh kantor BBWS Brantas berada dilokasi. Padahal, proyek tersebut sedang dikerjakan. Perlu diketahui, TPM adalah bertugas sebagai mendampingi pelaksana P3-TGAI kelompok Hippa baik secara administrasi maupun secara teknis.
Saat dikonfirmasi, Mastub, PJ Kepala Desa Poreh membenarkan bahwa proyek tersebut merupakan saluran irigasi P3-TGAI yang digarap oleh kelompok Hippa Tani Makmur.
“Iya itu Hippa Tani Makmur, Kalau gak keliru itu ketua Hippa nya namanya Ro’is,” tutur Mastub PJ Kepala Desa Poreh saat dikonfirmasi media ini. Selasa, (04/12/2024).
Sementara itu, Ro’is saat dikonfirmasi mengakui bahwa dirinya merupakan ketua hippa di pekerjaan pembangunan saluran irigasi yang berada di desa poreh. Akan tetapi ditanya terkait nama kelompok hippa, Ro’is berdalih lupa.
“Iya benar mas (membenarkan ketua hippa) kan masih belum selesai nanti kalau sudah selesai 80% akan dipasang papan namanya (papan informasi), kalau nama hippa dan dananya saya lupa soalnya bukunya (buku tabungan) tidak dipegang saya,” dalihnya.
Terkait galian dan pasangan batu pondasi, Ro’is memastikan bahwa proyek yang ia garap ada pasangan batu pondasi.
“Iya ada mas, semua sesuai prosedur,” papar Rois saat dikonfimasi media pilarpos.id, Jum’at (06/12/2024).
Penulis: Agus Junaidi
Editor: Amir Sholeh
Publisher: Redaksi