SAMPANG, Pilarpos.id – Pekerjaan pembangunan saluran irigasi di Desa Barunggagah, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, patut dipertanyakan. Pasalnya, pembangunan saluran yang tidak dilengkapi dengan papan informasi dan patok volume itu diduga asal jadi. Sabtu, (21/12/2024).
Dugaan kuat, pekerjaan saluran irigasi yang terlihat belum rampung dikerjakan tersebut diduga merupakan pekerjaan proyek dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) yang digarap oleh kelompok himpunan petani pemakai air (Hippa) P3A Gagah.
Namun, proyek saluran irigasi yang berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas itu disinyalir akan sarat penyimpangan dan terindikasi korupsi.
Bagaimana tidak, saat media ini monitoring kelokasi pada Jum’at (20/12/2024) banyak kejanggalan yang terjadi pada proyek yang satu ini. Seperti, minimnya item pekerjaan galian tanah dan pasangan pada batu pondasi, ukuran bangunan saluran juga diduga tak sesuai perencanaan karena terlihat pendek.
Sehingga, saluran irigasi yang diduga dibiayai melalui APBN TA 2024 dengan dana Rp195 juta itu dugaan kuat tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang telah ditentukan.
Selain itu, pelaksana juga diduga mengabaikan kewajiban pemasangan papan informasi. Sebab, saat media ini monitoring ke lokasi tidak ditemukan papan informasi yang terpampang dilokasi.
Adapun menurut keterangan warga sekitar saat ditanya media ini mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui asal muasal dari proyek tersebut. Akan tetapi, dirinya mengungkapkan bahwa pekerjaan saluran irigasi tersebut milik menantu Kepala Desa (Kades).
“Saya tidak tau berapa lama pekerjaan ini dilakukan tapi kemarin masih dilakukan pekerjaan. Tapi pekerjaan saluran ini milik menantu Kepala Desa (Kades),” ungkap warga disekitar lokasi kepada media pilarpos.id, Jum’at (20/12/2024).
Sementara itu, Muafi, PJ Kepala Desa (Kades) Barunggagah saat dikonfirmasi untuk memastikan keberadaan proyek di wilayahnya, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp centang satu menandakan tidak masuk. Sedangkan dihubungi melalui telepon selulernya tidak diangkat. Padahal, telepon selulernya dalam keadaan berdering menandakan sedang aktif.
Sampai berita ini di muat media ini belum terhubung terhadap Muafi PJ Kades Barunggagah dan Ketua Hippa P3A Gagah. Akan tetapi, media ini akan berupaya melakukan konfirmasi lanjutan kepada pelaksana perihal proyek saluran irigasi tersebut. (Bersambung)
Penulis: Agus Junaidi
Editor: Amir Sholeh
Publisher: Redaksi