BeritaHukum & KriminalKepolisianSorotanSosial

Siswa SDN Sotabar 2 Alami Kekerasan. Hingga Berujung pada Pelaporan Polisi

Avatar photo
×

Siswa SDN Sotabar 2 Alami Kekerasan. Hingga Berujung pada Pelaporan Polisi

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, Pilarpos.id – MRJ Siswa SDN Sotabar 2 Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Alami Pengeroyokan Secara Brutal yang di Lakukan Oleh Teman Sekelasnya di Waktu Pelajaran Berlangsung Pada. Jum’ at (31/03/2023)

Kekerasan tersebut berawal dari korban (MRJ) dituduh tidak masuk sekolah oleh temam sekelasnya di hari sebelumya, dari persoalan tersebut, salah seorang yang menjadi provokator memberikan sangsi dengan bertindak secara premanisme, memukul korban secara brutal hinga mengalami memar di sekujur tubuh

Pemukulan dengan memakai benda tumpul (sapu ijuk) tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu siswa saja, melainkan korban dikeroyok oleh beberapa temen sekelasnya.

BACA JUGA :  Polres Jember Kembali Amankan Tersangka Pengedar Narkoba

Orang tua korban, menceritakan beberapa hal dalam peristiwa tersebut, kata dia setelah Guru yang ditugaskan di kelas memberikan tugas pelajaran, lalu keluar dari kelas. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh siswa yang berada dalam satu kelas dengan anak nya, bertindak memberikan sangsi gegara tidak masuk sekolah dengan memukul secara brutal.

“Anak kami dikeroyok oleh 4 temanya ketika guru yang bertugas di kelas itu memberikan tugas dan keluar kelas,” kata dia.

Selain itu juga menyampaikan hal yang paling parah, pasca mengalami pengeroyokan terhadap anaknya . Di sisi bahu ke bawah mengalami lebam bekas pemukulan benda tumpul.

BACA JUGA :  Kasus Dugaan TPPU DBHCHT, Polres Sampang Panggil Pejabat Diskominfo

“Yang paling parah di bagian bahu ke bawah membekas pukulan benda- benda tumpul,” imbuhnya

Akibat peristiwa tersebut orang tua korban memilih untuk diproses secara hukum dengan melaporkan kejadiannya Kepolisian sektor (Polsek) Pasean.

Saat di konfirmasi ke Kapolsek Pasean AKP Kusairi membernarkan laporan tersebut namun kata dia di selesaikan bersama kades setempat (Sotabar ) karena masih sama sama warga setempat.

” Iya benar dan diselesaikan di intern sekolah bersama Kades Sotabar Krn semuanya masih warganya,”

Padahal sejauh ini masih belum ada langkah persuasif dari kedua belah pihak, bahkan saat ini korban sedang menjalani perawatan intensif di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pasean.

BACA JUGA :  Merasa Dirugikan Fotonya di Buat Virall di Medsos, Warga Banyuates Laporkan Dugaan Pencemaran Nama Baik ke Polres Sampang

Pengamat sosial Pantura, Didik Mulyadi menyayangkan prilaku guru selaku tenaga pendidik, “Seorang guru itu tidak boleh keluar kelas sebelum pergantian jam belajar, sehingga KBM di kelas terkontrol kondusif, itu adalah contoh tidak baik seorang guru yang tidak konsisten mengajar, sehingga mengakibatkan anak didiknya berkelahi,” Katanya.

“Ini tidak boleh terjadi lagi di sekolah-sekolah lain, guru sebagai leader di kelas betul-betul menjaga siswa, serta memberikan teladan,” Pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks