BeritaSorotan

Telan Dana Puluhan Juta, Program Peternakan Bebek di Desa Krampon Hanya Tersisa Kandang Kosong

Avatar photo
×

Telan Dana Puluhan Juta, Program Peternakan Bebek di Desa Krampon Hanya Tersisa Kandang Kosong

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto: Kandang Bebek di Desa Krampon, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang

SAMPANG, Pilarpos.id – Pada 2022 Pemerintah Desa Krampon, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp 67.466.300 dari dana desa (DD) dalam program pemberdayaan masyarakat desa berupa peningkatan produksi peternakan dan pengolahan peternakan bebek. Jum’at 19/05/2023.

Program peternakan bebek tersebut tersebar di 2 lokasi yakni di dusun Krampon Tengah dan Krampon Timur. Akan tetapi, realisasi program tersebut tidak berjalan maksimal. Sebab, bentuk fisik yang ada saat ini hanya kandang kosong sementara bebeknya tidak ada.

Pantauan media ini saat monitoring ke lokasi kandang tersebut, kandangnya ada sedangkan bebeknya tidak ada, bahkan di Dusun Krampon Tengah terlihat janggal. Sebab kandang tersebut terlihat terisi beberapa ekor ayam sedangkan bebeknya juga tidak ada.

Sehingga anggaran Rp 67.466.300 dari dana desa (DD) Tahap 1, Desa Krampon, dalam program pemberdayaan masyarakat desa berupa peningkatan produksi peternakan dan pengolahan peternakan bebek patut dipertanyakan.

BACA JUGA :  Tak Terima Terdakwa Dipulangkan, Orang Tua Korban Pembunuhan di Sampang Cari Keadilan ke Kejati JatimĀ 

Menurut Rokib, salah satu perangkat Desa Krampon mengatakan kepada media ini bahwa untuk Produksi Bebek saat ini di vakum kan dulu. Sebab menurutnya, hal itu dikarenakan biaya produksi saat ini mahal. Namun, di bulan Mei sekarang akan diisi kembali.

” Iya mas saat ini memang masih vakum sementara. Karena biaya produksi mahal, tapi kemarin masuk bulan 5 sudah pesan,”katanya.

Adapun yang mengelola produksi bebek di Desa Krampon tersebut, diantaranya: Di Dusun Krampon Timur ialah Remaja Masjid (Remas) sedangkan di Dusun Krampon Tengah ialah dari unsur pemuda.

” Di Dusun Krampon Timur yang mengelola Amir bendahara Masjid, dan yang disini (Dusun Krampon Tengah) Fendi, termasuk pemuda disini ada empat orang,”ungkapnya.

Sedangkan, menurut Darman, salah satu warga yang mengaku sebagai pengentrol tentang produksi bebek di Desa Krampon tersebut, prihal kekosongan bebek di kandang tersebut disebabkan adanya komplain dari warga dengan adanya bau yang tidak sedap dari produksi bebek tersebut. Dari hal itu kata dia, untuk saat ini sementara produksi bebek di stop dulu sampai menemukan solusi tentang bau tersebut.

BACA JUGA :  Hampir Satu Bulan Laporan Dugaan Pencemaran Nama Baik Terus Berlanjut, Kapolsek Banyuates Sampaikan Masih Tahap Penyelidikan

“Kalau uangnya ada pak memang mau niat untuk dibelanjakan kembali, warga itu komplin pak, sementara di break dulu. Masih cari solusinya anti bau. Anak-anak masih belum menemukan solusi ini mas,” dalihnya.

Lebih lanjut, dirinya memaparkan bahwa yang mengelola adalah saudaranya.

” Barusan waktu sampeyan yang kerumah saya pulang, dan ngobrol sama sudar, suruh beli lagi, iya mau di beli lagi, tapi masih musim hujan takut bau,” katanya.

Sementara, Hairil PJ Kades Desa Krampon menjelaskan bahwa program tersebut masih waktu di jabat oleh PJ yang lama. Tapi kata Hairil, untuk pemutarannya tetap berjalan.

BACA JUGA :  Coffee Morning Bersama Forkopimda, Begini Penjelasan Pj Bupati Bondowoso

“Cuman jalan, perputarannya berjalan,”ujarnya.

Lebih jauh, Hairil mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah ada informasi laporan terkait hal tersebut. Dirinya juga mengatakan bahwa sudah memanggil PJ Kades yang Dulu (Sudar), untuk menghadapnya.

Pihaknya juga mengatakan bahwa pengelolaan produksi bebek tersebut sudah di audit oleh inspektorat setempat di bulan Ramadhan kemarin.

“Sudar sudah dipanggil kesini, termasuk juga pengelolanya membawa buku dan sudah selesai semua, dan itu sudah di audit. Iya terimakasih sampeyan bisa memantau desa saya, karena saya terus terang saya disini masih baru,” paparnya.

” Itu Alhamdulillah berjalan, malah kalau yang di Dusun Krampon Timur itu yang dikelola ustad Amir, hasilnya langsung dilarikan ke Masjid, jadi sebagian yang kerja itu dikasih, pas langsung dimasukkan ke Masjid,” jelasnya.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks