Berita Terbaru

Di Gang Sempit, Warga Gelar Upacara 17 Agustus Dengan Pakaian Adat

Avatar photo
×

Di Gang Sempit, Warga Gelar Upacara 17 Agustus Dengan Pakaian Adat

Sebarkan artikel ini

 

BONDOWOSO, Pilarpos.id –
Merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke 78 di gang naga yang sempit, dilakukan dengan sederhana namun tetap penuh khidmat.

Seperti dilakukan warga RT.32 RW.11 Krajan Barat Wonosari Bondowoso atau yang dikenal Kampung Kreatif 32.
Memanfaatkan gang sempit di lingkungan tempat tinggalnya, warga menggelar upacara bendera lengkap dengan pakaian adat budaya Indonesia juga kesenian singo ulung.

Cara sederhana ini mereka lakukan sebagai wujud menghargai hari kemerdekaan dan merayakannya sesuai kemampuan warga.

BACA JUGA :  2 Rumah Warga di Desa Sukorejo Terbakar Diduga Akibat Korsleting Listrik

Selain itu, kemeriahan merayakan hari kemerdekaan juga terlihat dari antusias warga 32 yang menggunakan pernak- pernik merah putih juga berpakaian adat dan pakaian yang mewakili pekerjaan mereka.Kamis(17/08/2023).

Meski dalam kondisi yang terbatas, mereka tetap semangat memeriahkan hari kemerdekaan. Berlangsung di tengah musim kemarau ini, kegiatan upacara berlangsung dengan rasa persaudaraan.

Banyak prestasi yang dicapai oleh warga RT.32 ini, seperti
Juara 2 pemuda pelopor 2021 bidang sumber daya alam, lingkungan dan pariwisata, menjuarai lomba hatinya PKK dan pemanfaatan lingkungan hidup.

BACA JUGA :  Bupati Situbondo Mutasi Puluhan Pejabat, Lina Diantaranya Eselon II

Itang Budi Barbato, S.Pd selaku ketua RT.32 mengatakan,”Kegiatan upacara bendera digang naga ini lancar, tahun kemarin kita adakan upacara di sungai. Kami juga berterima kasih kepada semua warga RT.32 yang sangat kompak,juga Bu Luluk,dan Pak Hardiyanto juga mbak Ike yang telah peduli dan support kepada anak-anak muda disini”,ujarnya.

BACA JUGA :  Pemerintah Kabupaten Bondowoso Terus Mendistribusikan Air Bersih Walaupun Musim Penghujan.

Hardiyanto,Ama.Pd penasehat RT.32 Wonosari mengutarakan,”kami cukup senang dan kami tetap dukung, semangat pejuang 45 bisa diteruskan anak muda dan warga 32,setiap tahun kami adakan upacara di RT kami dengan ide-ide berbeda setiap tahunnya”.

Yuyud menambahkan, ” awalnya kampung RT.32 ini adalah kampung kumuh, dan kita mengumpulkan orang-orang kreatif di wilayah sini agar kedepannya ada perubahan di RT kami ternyata bisa dengan perjuangan yang tidak mudah”,tutupnya.(Bambang)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks