Headline

Dinilai Amburadul Pelaksanaan Proyek P3-TGAI di Sampang, Aliansi Gabungan Aktivis Jatim Audiensi ke BBWS Brantas

Avatar photo
×

Dinilai Amburadul Pelaksanaan Proyek P3-TGAI di Sampang, Aliansi Gabungan Aktivis Jatim Audiensi ke BBWS Brantas

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto: Aliansi Gabungan Aktivis Jawa Timur saat audiensi di kantor BBWS Brantas Jawa Timur

SAMPANG, Pilarpos.id – Aliansi Gabungan Aktivis Jawa Timur menggelar audiensi ke kantor balai besar wilayah sungai (BBWS) Brantas Jawa Timur. Tepatnya di Jalan Menganti, Kecamatan Wiyung, Surabaya. Jum’at, (10/01/2025).

Pasalnya, audiensi dilakukan oleh beberapa perwakilan aktivis itu perihal permasalahan pelaksanaan proyek fisik saluran irigasi program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) di Kabupaten Sampang, Madura, yang dinilai amburadul.

Aliansi Gabungan Aktivis Jatim dari 5 perwakilan lembaga swadaya masyarakat (LSM) meliputi Laskar Pemberdayaan dan Peduli Rakyat Surabaya (Lasbandra), Gerakan Bersama Masyarakat Anti Korupsi (Gebrak), Cakrawala Merah Putih Indonesia (Cakram Indonesia), Dewan Rakyat (Dera), dan Aliansi Mahasiswa Sampang.

Terpantau, saat audensi aliansi gabungan aktivis Jatim ditemui oleh Yudhi (Sub Koordinator Hukum dan Komunikasi Publik), Lintang (Pelaksana Tehnik), Parwira Agusfia (TA PPID) kantor BBWS Brantas Jawa Timur.

BACA JUGA :  Minim Pengawasan, Proyek Saluran Irigasi P3-TGAI di Desa Poreh Sampang Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

Ach. Rifai, Sekjend Lasbandra saat audiensi menyampaikan bahwa pelaksanaan proyek fisik saluran irigasi P3-TGAI di Kabupaten Sampang dinilai amburadul. Sebab, banyak yang ditemukan beberapa pekerjaan yang jauh dari juknis serta asal-asalan dan disinyalir sarat korupsi.

“Pelaksanaan proyek saluran irigasi P3-TGAI di Kabupaten Sampang ini amburadul. Bagaimana tidak, selain salah penempatan tidak ditemukan sumber mata air, dan juga pekerjaan fisik dilapangan banyak yang asal jadi hanya lebih mementingkan keuntungan dari pada kualias,” kata Rifai.

Rifai menilai, amburadulnya pekerjaan itu minimnya pengawasan dari tenaga pendamping masyarakat (TPM) yang di tugaskan oleh BBWS Brantas.

“Seperti salah satunya yang terjadi di Desa Barunggagah yang digarap oleh kelompok P3A Gagah ini. Masak seperti ini pekerjaannya,” tegas Rifai sembari menunjukkan bukti dokumentasi pekerjaan saat audensi digelar.

BACA JUGA :  Aliansi Jurnalis independen Bondowoso ( AJIB) Bersholawat Dalam Rangka Ulang Tahun ke II.

“Apabila dalam 10 hari kedepan tidak ada tindakan dari BBWS Brantas, kita akan segera menggelar aksi,” imbuhnya.

Sementara menanggapi hal itu, Lintang, Pelaksana Tehnik BBWS Brantas mengeklaim bahwa hasil pekerjaan dilapangan yang ia terima dari Asisten Tenaga Ahli (Asta) BBWS Brantas yang ditugaskan di wilayah Kabupaten Sampang sudah sesuai. Namun, dirinya mengakui belum begitu mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada di bawah.

“Kita kan hanya terima laporan dari Asisten Tenga Ahli (Asta) yang kita terima disini sudah sesuai, tapi nantik kita akan sampaikan permasalahan ke Asisten Tenaga Ahli. Saya baru menjabat di BBWS Brantas ini baru bulan November 2024 kemarin,” ungkapnya.

Sementara itu, Parwira Agusfia, Tenaga Ahli Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (TA PPID) berkomitmen bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan segera turun langsung untuk mengetahui permasalahan – permasalahan yang terjadi di pelaksanaan proyek P3-TGAI di Kabupaten Sampang.

BACA JUGA :  Diduga Asal Jadi, Proyek Pengaspalan Jalan BK Pemprov Jatim Desa Sumedengan Pamekasan Disinyalir di Pihak Ketigakan

“Ini kan sudah ada nama kelompok Hippa berikut wilayah Desa. Dalam waktu dekat kita akan turun untuk mengecek langsung,” tandasnya.

Sekedar diketahui, Aliansi Gabungan Aktivis Jawa Timur saat audiensi ke kantor BBWS Brantas melampirkan beberapa sampel pekerjaan fisik yang dinilai amburadul di beberapa desa di wilayah Kabupaten Sampang.

Penulis: Agus Junaidi

Editor: Amir Sholeh

Publisher: Redaksi

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks